Apa Itu Pemeriksaan Substantif dalam Pendaftaran Hak Paten?

30 Jul 2025 Author : jekrinius

Ketika Anda mengajukan pendaftaran hak paten, salah satu tahapan penting yang akan Anda hadapi adalah pemeriksaan substantif. Meski istilah ini terdengar teknis, pemeriksaan ini sangat krusial dalam menentukan apakah ide atau inovasi Anda layak mendapatkan perlindungan hukum berupa paten. Tanpa tahapan ini, sebuah paten tidak bisa disahkan begitu saja. Artikel ini akan mengulas secara lengkap apa itu pemeriksaan substantif, bagaimana prosesnya, dan apa saja yang harus Anda persiapkan untuk melaluinya dengan lancar.

Apa Itu Pemeriksaan Substantif?

Pemeriksaan substantif adalah proses evaluasi mendalam yang dilakukan oleh pihak Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) terhadap permohonan paten. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa invensi (ide atau inovasi) yang diajukan memang memenuhi kriteria paten yang sah menurut hukum. Proses ini biasanya dilakukan setelah tahap publikasi permohonan selesai dan pemohon secara resmi mengajukan permintaan pemeriksaan.

Pada tahap ini, DJKI tidak hanya memeriksa kelengkapan administratif, tetapi benar-benar menilai substansi teknis dari invensi tersebut: apakah benar-benar baru, mengandung langkah inventif, dan dapat diterapkan secara industri.

Kapan Pemeriksaan Substantif Dilakukan?

Secara umum, permohonan pemeriksaan substantif harus diajukan paling lambat 36 bulan setelah tanggal pengajuan paten. Jika pemohon tidak mengajukan pemeriksaan dalam jangka waktu tersebut, maka permohonan dianggap ditarik kembali atau tidak dilanjutkan.

Permohonan bisa diajukan oleh:

  • Pemohon paten (perorangan atau badan hukum)

  • Pihak lain yang berkepentingan, dengan menyertakan bukti pembayaran dan alasan kuat

Apa yang Diperiksa dalam Tahap Substantif?

Berikut adalah tiga poin utama yang menjadi fokus pemeriksaan substantif:

1. Kebaruan (Novelty)

Petugas akan memeriksa apakah invensi tersebut benar-benar baru dan belum pernah dipublikasikan sebelumnya, baik secara nasional maupun internasional. Artinya, jika sudah ada dokumen paten atau publikasi lain yang menggambarkan invensi yang sama, maka permohonan Anda bisa ditolak.

2. Langkah Inventif (Inventive Step)

Ini adalah aspek yang menilai apakah invensi tersebut memiliki tingkat kreativitas tertentu yang tidak mudah ditiru oleh orang lain di bidang yang sama. Jadi bukan hanya sekadar modifikasi kecil dari teknologi yang sudah ada.

3. Dapat Diterapkan Secara Industri (Industrial Applicability)

Invensi harus bisa digunakan atau diterapkan dalam skala industri secara nyata. Jika hanya sebatas ide atau teori tanpa kemungkinan penerapan praktis, maka tidak akan lolos.

Dokumen dan Data yang Wajib Disiapkan

Agar proses pemeriksaan berjalan lancar, Anda harus memastikan semua dokumen teknis tersedia dan mudah dipahami oleh pemeriksa. Beberapa hal penting meliputi:

  • Deskripsi invensi secara lengkap dan jelas

  • Gambar atau diagram teknis (jika diperlukan)

  • Klaim paten yang spesifik dan tidak terlalu luas

  • Abstrak yang menggambarkan inti invensi

Pastikan juga untuk menggunakan bahasa yang tepat dan tidak ambigu, karena kekeliruan dalam penulisan teknis dapat mempersulit proses evaluasi.

Bagaimana Jika Permohonan Ditolak?

Jika setelah pemeriksaan substantif ternyata permohonan dianggap tidak memenuhi syarat, DJKI akan mengeluarkan pemberitahuan penolakan yang disertai dengan alasan teknis. Dalam kasus ini, pemohon memiliki kesempatan untuk:

  • Menanggapi dan memperbaiki dokumen

  • Mengajukan permohonan keberatan atau banding

Namun, sangat disarankan untuk bekerja sama dengan konsultan kekayaan intelektual dalam proses ini agar tanggapan yang disampaikan tepat sasaran.

Baca jugaPendaftaran Hak Paten untuk Aset Bisnis Jangka Panjang

Tips agar Pemeriksaan Substantif Berjalan Lancar

Agar peluang lolos lebih tinggi, berikut beberapa tips praktis yang bisa Anda terapkan:

  • Lakukan riset paten sebelumnya untuk memastikan invensi Anda benar-benar baru

  • Gunakan jasa profesional atau konsultan jika Anda tidak yakin dengan bahasa teknis

  • Tulis klaim paten dengan hati-hati, jangan terlalu luas atau terlalu sempit

  • Siapkan dokumentasi yang solid dan sesuai standar internasional

Kesimpulan

Pemeriksaan substantif adalah jantung dari proses pendaftaran hak paten. Tahap ini menentukan apakah inovasi Anda benar-benar layak mendapat perlindungan hukum atau tidak. Dengan memahami alur dan kriteria yang diperiksa, Anda bisa mempersiapkan diri lebih matang dan meningkatkan kemungkinan disetujuinya permohonan Anda. Ingat, paten bukan sekadar formalitas, tapi bentuk perlindungan nyata atas hasil kreativitas dan inovasi Anda.


Respon Komentar

Belum Ada Komentar

Tinggalkan Komentar

* Komentar akan ditampilkan bila disetujui

© - Powered by Indotrading.